Tersangka Kasus Pembunuhan Hwaseong Akhirnya Mengakui Perbuatannya

Investigasi pertama 30 tahun lalu

Lee Chun-jae, 56 tahun, mengakui hari Rabu bahwa ia adalah pembunuh berantai 30 tahun yang lalu dan bertanggung jawab atas kejahatan tak terpecahkan lainnya, bahkan ketika polisi mengatakan mereka perlu mengkonfirmasi klaimnya. Dia mengakui sembilan pembunuhan pemerkosaan yang terjadi antara tahun 1986 dan 1991 di Hwaseong, Provinsi Gyeonggi, serta lima pembunuhan tambahan dan sekitar 30 pemerkosaan juga percobaan pemerkosaan lainnya, kata Kantor Polisi Provinsi Gyeonggi Nambu dalam jumpa pers.

Gyeonggi Nambu Provincial Police Agency – Korea Herald

Tiga dari lima pembunuhan tampaknya terjadi pada sekitar tahun yang sama di Hwaseong, kata polisi. Lee kemudian pindah ke Cheongju, Provinsi Chungcheong Utara, pada tahun 1993, di mana ia mengaku membunuh dua orang lagi sebelum menerima hukuman seumur hidup karena pemerkosaan dan pembunuhan saudara iparnya pada tahun 1994.

Pengakuan Lee datang setelah sembilan ronde pemeriksaan oleh tim profiler karena ia diidentifikasi sebagai tersangka utama dalam kasus pembunuhan berdarah dingin. Polisi mengatakan bahwa pencocokan DNA mereka dalam tiga pembunuhan pemerkosaan mengarah pada identifikasi. Lee membantah kejahatan dalam lima ronde pertama pemeriksaan. Tetapi profiler bekerja membangun hubungan dengan tersangka selama dua minggu dan membuatnya mengaku, menurut polisi.

"use strict"; var adace_load_66f801ac1f7fc = function(){ var viewport = $(window).width(); var tabletStart = 601; var landscapeStart = 801; var tabletEnd = 961; var content = '%3Cdiv%20class%3D%22adace_adsense_66f801ac1f7e1%22%3E%3Cscript%20async%20src%3D%22%2F%2Fpagead2.googlesyndication.com%2Fpagead%2Fjs%2Fadsbygoogle.js%22%3E%3C%2Fscript%3E%0A%09%09%3Cins%20class%3D%22adsbygoogle%22%0A%09%09style%3D%22display%3Ablock%3B%22%0A%09%09data-ad-client%3D%22ca-pub-6232974854678209%22%0A%09%09data-ad-slot%3D%223265873113%22%0A%09%09data-ad-format%3D%22auto%22%0A%09%09%3E%3C%2Fins%3E%0A%09%09%3Cscript%3E%28adsbygoogle%20%3D%20window.adsbygoogle%20%7C%7C%20%5B%5D%29.push%28%7B%7D%29%3B%3C%2Fscript%3E%3C%2Fdiv%3E'; var unpack = true; if(viewport=tabletStart && viewport=landscapeStart && viewport=tabletStart && viewport=tabletEnd){ if ($wrapper.hasClass('.adace-hide-on-desktop')){ $wrapper.remove(); } } if(unpack) { $self.replaceWith(decodeURIComponent(content)); } } if($wrapper.css('visibility') === 'visible' ) { adace_load_66f801ac1f7fc(); } else { //fire when visible. var refreshIntervalId = setInterval(function(){ if($wrapper.css('visibility') === 'visible' ) { adace_load_66f801ac1f7fc(); clearInterval(refreshIntervalId); } }, 999); }

})(jQuery);

Sketsa yang disebar 30 tahun lalu

Polisi mengatakan Lee mengubah posisinya setelah tes forensik mengungkapkan bahwa DNA-nya cocok dengan yang ditemukan pada korban pembunuhan lainnya. Meskipun dia mengaku bersalah, polisi mengatakan mereka masih memverifikasi klaimnya karena penyimpangan tertentu.Ban Ki-soo, inspektur jenderal dari Kantor Polisi Provinsi Gyeonggi Nambu, mengatakan karena kesaksiannya didasarkan pada ingatannya, “yang mungkin telah dibengkokkan dari waktu ke waktu,” mereka perlu memverifikasi itu.

Foto Tersangka Lee Chunjae

Pada 25 September, tim cold case agensi mengatakan bahwa mereka sedang mencari kemungkinan Lee bisa dihubungkan dengan kejahatan yang belum terpecahkan yang terjadi di Hwaseong dari akhir 1980-an hingga awal 1990-an. Meskipun undang-undang pembatasan berakhir pada tahun 2004, pihak berwenang mengatakan mereka tidak menutup kasus di mana setidaknya sembilan anak perempuan dan seorang perempuan secara brutal diperkosa dan dibunuh.

Translated by Anndaru

Source: Koreaherald

Heavyrain