Aktris dan penyanyi Choi Sulli kini kembali berada di keadaan “terjepit” karena kontroversi yang terjadi pada Instagram live-nya. Videonya berjalan baik-baik saja sampai ketika ia menyentuh rambutnya menggunakan catok dengan kepala dimiringkan, bajunya juga ikut miring mengikuti arah kepalanya sehingga dadanya terekspos.

Pada broadcast live tersebut, Sulli menggunakan gaun malam berbahan sutra dengan model V-neck yang memanjang ke bawah. Yang mengejutkan, Sulli tetap melanjutkan live-nya seakan tidak terjadi apa-apa dan tetap bersikap biasa saja.

Video tersebut berlangsung tanpa filter karena itu adalah broadcast live, dan kini telah dihapus dari akun Instagram-nya. Namun screenshot dari video yang mengekspos dadanya tersebut telah tersebar luas di internet, dan terus menyebar lewat berbagai situs sosial media.

Netizen, termasuk supporter dan fans Sulli, tidak menganggap ini sebagai isu yang baru karena Sulli telah lama dikenal dengan kontroversi “no-bra”nya. Namun kali ini, beberapa netizen dan fans tidak bisa menoleransi kejadian kali ini karena dikhawatirkan ada anak di bawah umur yang melihat screenshot atau menonton video tersebut. Sulli kini dihujani komentar negatif setelah broadcast-nya itu.

Pada 29 September, Choi Sulli menjadi nama yang paling banyak dicari dan menjadi trending topic. Namun Sulli tetap cuek dan mem-posting foto baru di akun Instagramnya,  berupa foto dirinya yang mengenakan kaos tanpa lengan dengan caption: “Kenapa kalian ramai sekali hari ini?”

Isu ini juga turut berpotongan dengan isu sebelumnya, ketika Sulli mem-posting selfie dan pergi keluar tanpa mengenakan bra atau atasan pakaian dalam. Ia menanggapi masalah ini pada acara JTBC “Might of Hate Comments”, dan menjelaskan opininya perihal keputusannya untuk tidak memakai bra.

“Aku rasa mengenakan pakaian dalam adalah kebebasan masing-masing orang dan itu tidak wajib. Pakaian dalam bisa saja dibutuhkan untuk beberapa model baju, namun ada juga yang tidak.” Ia juga menambahkan pendapatnya dengan mengatakan, “Aku tidak suka pemerkosaan”.

Netizen menghormati perspektif dari Sulli ini, namun berpendapat bahwa “kebebasan masing-masing orang juga tetap ada batasnya”.