Kita semua pasti cukup sadar akan kisah-kisah yang melibatkan seorang wanita yang kurang/tidak sempurna dan seorang pria kaya yang kacau atau kurang ajar dan benar-benar brengsek. Kemudian keduanya menjadi pasangan (yang aslinya sepertinya mustahil). Tapi ada loh, kisah yang bisa relate sama kehidupan kita!

Kita terlalu banyak menyimak kisah-kisah cinta pertama dan cinta segitiga yang kadang-kadang menjadi sangat rumit sampai-sampai membuat kita pening. Kisah-kisah yang terlalu familiar ini memang masih tetap menghibur meski sudah kita saksikan berulang-ulang. Tapi, kadang-kadang boleh juga memantau kisah yang sedikit lebih deep, kan?

Contoh nih kisah-kisah familiar di drama Korea di video ini!

Hari ini, yuk kita bahas beberapa drama yang lumayan dan melampaui aspek romansa. Drama-drama ini menggambarkan manusia yang bersenang-senang melalui sisi lain, mengajukan pertanyaan ngena yang membuat masing-masing karakter dan penonton menirunya di kehidupan mereka. Tetap saja, meski bergelut dengan masalah berat, drama-drama itu dengan apik menenun humor ke dalam kisah mereka, memerangi penonton agar tidak berubah jadi benar-benar lelah secara emosional. (Sungguh, kita janji drama ini tidak akan hanya dipenuhi dengan malapetaka dan kesuraman yang paling sederhana sekalipun.)

Jadi, jangan ingat kisah Cinderella, kisah cinta anak SMA, dan love-hate relationship yang mana pasangan bahkan tidak ciuman hingga sebelum episode terakhir. Drama-drama berikut ada di sini untuk mengubah kita menjadi dewasa!

1. My Wife Is Having an Affair This Week

Di drama “My Wife Is Having an Affair This Week”, Do Hyunwoo (Lee Sungyun) mengira pernikahannya berjalan baik ketika, tiba-tiba, dia mengetahui bahwa masalah tidak akan terjadi begitu saja antara dia dan pasangannya. (Spoiler! Meskipun tidak juga: Yup, pasangannya sudah pasti berselingkuh minggu ini.) Ketika dia menggali lebih dalam alasan di balik sekaratnya pernikahannya, dia mulai memahami perselingkuhan itu. Dalam jangka panjang pengadilannya bersama pasangannya, masalah ini jauh lebih beragam dari yang ia bayangkan sebelumnya.

Meski tidak membenarkan ketidakjujuran, drama ini memang menjadikan hal tersebut jauh lebih sedikit dikarenakan faktor hitam-putih daripada yang terus-menerus terlihat. Ini menunjukkan bahwa kadang-kadang orang lain berselingkuh tidak hanya untuk kesenangan atau hanya karena nafsu. Memang, bisa juga ada kekacauan yang memberikan kontribusi kepada siapa saja dalam mencari pasangan lain di luar rumah tangga mereka. Drama ini juga menyampaikan bahwa kita tidak selalu baik seperti yang diprediksi orang lain dan kita sendiri. Alih-alih, kita sesekali menipu diri kita sendiri untuk meyakini bahwa kita telah mengeksekusi semuanya seperti yang harus kita lakukan.

“My Wife Is Having an Affair This Week” menangani subjek yang rumit dengan cara tertentu yang mempertimbangkan (dan tidak terlalu banyak bergantung pada) ledakan emosi atau pertengkaran.. Dan meski tidak diragukan lagi senantiasa menguras air mata, drama ini memang memiliki saat-saat komedi sebagai bumbu untuk meringankan kemarahan pemirsa. Ketika Hyunwoo mencoba untuk menghidupkan kembali segalanya seperti dulu.

2. It’s Okay, That’s Love

Bolehkah kita mulai dengan menyatakan bahwa drama ini benar-benar tepat? Stop dulu nonton drama lain yang sedang kamu ikuti. “It’s Okay, That’s Love” dimulai seperti beberapa drama lain dimana para karakter utamanya muncul dengan buruk karena kepribadian mereka yang saling berbenturan. Masalah besar, kan? Kisah ini berubah menjadi jauh lebih rumit, sekali lagi, ketika kita mulai melihat sekilas keadaan psikologis karakter yang terus bergejolak.

Drama ini menampilkan kisah yang menarik dan padat serta mengesankan, sehingga layak mendapatkan pujian sejak awal. Selain itu, drama ini juga menangani penyakit psikologis dalam beberapa cara yang menuntut situasi kesalahpahaman saat ini dan prasangka yang mungkin dimiliki audiens, sementara juga berupaya untuk menyediakan subjek yang lebih banyak bagi kebanyakan orang. Sisi lain yang membuat drama ini benar-benar bersinar adalah penggambaran perasaan para aktor yang hebat. Di drama ini aku menemukan efisiensi Jo Insung dalam mengalami pergeseran karakter.

Drama ini tidak diragukan lagi akan menarik hatimu di saat kamu menyaksikan karakter-karakternya dikombinasikan untuk merasa nyaman. Pada setiap perbedaan, meningkatkan setiap perbedaan, dan dalam jangka panjang mencintai setiap perbedaan itu.

3. A Gentleman’s Dignity

Aku nggak bakal bohong, drama ini adalah kebodohan yang indah (dan dengan cara tertentu) agak merangsang mental. Meskipun berputar di sekitar sekelompok orang berusia 40-an, drama ini terus terasa lebay seperti memperhatikan sekelompok anak laki-laki saat mereka melirik wanita dan berperilaku kekanak-kanakan dengan cara-cara yang berbeda. Tapi, jangan biarkan hal ini menghalangimu memberi sedikit kesempatan untuk drama ini!

Mereka mungkin pada dasarnya bukan karakter yang paling dewasa, tapi mereka tetap saja sangat dewasa dalam mengatasi masalah orang dewasa. Selain itu, siapa bilang pria dewasa tidak boleh tertawa dan gembira? Para pria ini tidak hanya di sini untuk tampil konyol. Mereka juga, setidaknya sampai taraf tertentu, merupakan lelaki modis, yang pada dasarnya tidak terburu-buru untuk menikah, memiliki anak, dan sebagainya.

Meskipun kisahnya sendiri tidak terlalu dalam, namun sangat bagus untuk mengintip drama yang dengan khusus membahas orang dewasa yang lebih tua, dan sejauh yang bisa aku sadari, tidak banyak kelompok orang yang ditargetkan. Jadi, kalau kamu membutuhkan cerita kehidupan orang dewasa yang padat tanpa terlalu banyak plot, kamu bisa mencoba menonton “A Gentleman’s Dignity”.

4. SKY Castle

Aku sudah menyaksikan banyak drama tentang pelajar SMA, dan akan kuberitahu bahwa hanya sedikit dari drama-drama itu yang membahas beban pelajar Korea dalam metode yang memikat seperti yang dilakukan “SKY Castle”. Tidak sesederhana itu, tapi ini membuat orang kagum betapa orang akan menyeberangi jarak tertentu untuk bisa mengawasi anak-anak mereka – atau apakah mereka melakukan itu untuk mereka sendiri? – gambaran gaya hidup termudah.

Drama ini menempatkan sejumlah rumah tangga orang kaya di bawah mikroskop, mengungkapkan semua pemandangan dan skema rumit yang mereka kumpulkan untuk memastikan mereka tidak kehilangan muka dan bahwa anak-anak mereka masuk ke salah satu universitas bergengsi. Selain itu, drama ini juga mengamati kehidupan para ibu, menyebutkan bagaimana seorang ibu dianggap hanya bertanggung jawab atas keberuntungan atau kegagalan pendidikan anak.

Sementara banyak orang juga bisa memposisikan diri agak jauh dari arena para elit ini, kamu tidak harus kaya untuk mengetahui bagaimana perasaan para karakter yang terjebak dalam “SKY Castle”; mereka adalah budak kehidupan materialistis dan megah, dan hidup di tempat dimana di hampir setiap gerakan terletak penyebab tersembunyi. Bahkan dengan sejumlah besar karakter sekarang menjadi tokoh-tokoh yang paling tidak disukai, ketika kisah ini berlangsung, orang-orang dapat berharap bahwa mereka memiliki kemampuan untuk menjadi mandiri.

5. Because This Is My First Life

Kisah kali ini berawal seperti cerita komedi romantis yang indah, dimana melalui urutan kejadian yang tidak lazim, tokoh protagonisnya yaitu Yoon Jiho (Jung Somin), mengungkapkan bahwa dirinya dilemparkan ke dalam suatu skenario yang berakhir pada pertemuannya secara kebetulan dengan pemeran utama pria, Nam Sehee (Lee Minki).

Tapi, karena alur ceritanya berkembang, semakin jelas terlihat bahwa “Because This Is My First Life” agak jauh dari standar. Ini tidak berarti drama ini berlebihan atau tidak masuk akal. Yang membedakan drama ini dengan drama rom-com lain adalah introspeksi akut para karakternya dan penanganan mereka yang rumit namun kritis terhadap masalah yang muncul. Secara khusus, banyak audiens yang lebih cenderung bisa memahami Ji Ho saat dia bergulat bersama dengan kehidupan jangka panjangnya, mempertanyakan apa yang telah dia capai sejauh ini dan apakah dia akan pernah memenuhi aspirasinya atau tidak.

Drama ini juga diisi dengan jejak-jejak tajam dan berwawasan yang mengunggah intensitas vital kepada para karakter di samping kisahnya. Bahkan yang mudah pun disampaikan dalam metode semacam ini, yang pastinya akan memindahkan pusat perhatian kamu.

6. Misty

Tidak seperti drama-drama lainnya, “Misty” bukan tentang gadis muda yang rumit yang dengan alami menjadi pusat perhatian dan dengan segala perspektif yang bisa dilakukannya untuk mencapai tujuan. Sebaliknya, drama ini menyuguhkan Go Hyeran (Kim Namjoo), seorang wanita yang telah mencapai puncak profesinya sebagai pembaca berita untuk sebuah saluran TV yang sangat disukai. Dia penuh perhitungan dan anggun, dan beberapa bahkan mungkin akan menyebutnya tak berperasaan setelah mereka melihat bagaimana dia sangat fokus untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.

Karakter dingin Hyeran terus-menerus membuat orang-orang di sekitarnya sulit untuk benar-benar merasa, jika ada, simpati untuknya. Pada kenyataannya, banyak yang akan mengkritiknya dan melihatnya jatuh tersungkur daripada berupaya untuk memahami apa yang ia korbankan dalam upaya mencapai nasib baiknya. Sebagai penonton, sekali lagi, kita dapat mengintip Hyeran yang sekarang tidak hanya terlihat sebagai wanita karir yang berani, tetapi juga sebagai pasangan yang menderita dan sebagai wanita yang telah berjuang mati-matian untuk menghancurkan batu sandungan yang diposisikan di hadapannya.

Dia agak jauh dari kata mudah, namun kekurangannya menjadikannya manusia – gadis yang sebenarnya – dan kesediaannya untuk memberontak terhadap mereka yang berusaha menempatkannya di posisinya di dasar gender dan usianya bisa dibilang mengagumkan. Jadi kalau kamu kebetulan sedang mencari kisah tentang gadis yang kokoh dan dengan aura ‘dilarang memegang’, kamu bisa menikmati “Misty”. Dan, kalau kepribadian Hyeran tidak cukup rumit untukmu, mungkin thriller pembunuhan yang ia ungkapkan tengah menjerat dirinya bisa.

Source: kpophit

Translator: Yun