in

Obat Tradisional Korea Menjadi Tombak Baru di Industri Pariwisata Medis

Korea Selatan sudah satu dekade ini mengeluarkan visa jangka pendek untuk turis yang mencari perawatan medis. Visa itu diluncurkan sebagai strategi meningkatkan pariwisata medis di Korea Selatan. Hasilnya, pariwisata medis pun berkembang pesat.

Data dari Institut Pengembangan Industri Kesehatan Korea Selatan mencatat jumlah pengunjung asing tahunan untuk perawatan medis meningkat hingga 321.600, dalam empat tahun terakhir sampai tahun 2017.

Namun, jumlah tersebut turun sekitar 11.7 persen dalam satu tahun sepanjang 2017. Hal itu dikarenakan adanya ketegangan diplomatik dengan China terkait penyebaran sistem pertahanan rudal di Korea.

Di tengah situasi itu dan pemerintah yang berusaha mencapai target hingga lebih dari 1 juta pengunjung pada tahun 2020, daya tarik pengobatan Obat tradisional perlahan meningkat.

Dengan adanya teknik dan terapi obat tradisional, Korea berpotensi menggunakan obat tradisional sebagai alternatif dalam rangka menarik pengunjung.

Korea sendiri menampung 14.100 rumah sakit yang mempraktikkan pengobatan tradisional atau perawatan terpadu non-bedah dari akupuntur, terapi herbal, hingga bekam.

Kim Ha-neul, direktur Pusat Medis Internasional Rumah Sakit Jaseng, mempraktikkan manipulasi chuna untuk menyeimbangkan kembali sistem muskuloskeletal pasien asing. (Jaseng Hospital of Korean Medicine)

Selain itu, investasi dalam negeri untuk penelitian dan pengembangan pengobatan oriental telah meningkat secara stabil.

Menurut data dari KHIDI, dukungan dan subsidi pemerintah untuk klinik pengobatan oriental sejak 2014 membuat jumlah pasien asing yang menerima terapi tradisional Korea melonjak 112,9 persen dalam empat tahun hingga 2017. menjadi sekitar 20.300.

Sektor kesehatan Korea pada akhirnya tidak terpengaruh oleh pertikaian diplomatik Korea-Cina, dengan jumlah pasien asing ke klinik pengobatan tradisional Korea telah naik 12,9 persen pada 2017 dari tahun lalu.

Penelitian terbaru KHIDI, pada 2016 pasien Jepang menyumbang hampir seperempat dari semua pasien asing ke klinik pengobatan Korea, diikuti oleh orang-orang dari Cina, Amerika Serikat, Rusia, Kazakhstan dan Mongolia.

Peningkatan tersebut tak lepas dari adanya fasilitas yang memenuhi di beberapa rumah sakit. Contohnya Rumah Sakit Jaseng. Fasilitas di rumah sakit itu telah menyediakan layanan penerjemahan dalam tujuh bahasa, termasuk Inggris, Jepang, Rusia, Uzbekistan, dan Kazakh.

Jaseng Hospital of Korean Medicine

Namun, praktisi pengobatan tradisional mengatakan mereka ditahan oleh oposisi dari mereka yang dalam pengobatan konvensional atas penggunaan perangkat medis Barat oleh praktisi pengobatan Korea.

Kebijakan menderegulasi undang-undang untuk mengizinkan penggunaan alat-alat praktisi pengobatan tradisional seperti sinar-X dan mesin ultrasonik, serta obat-obatan kimia yang terbuat dari bahan-bahan alami, digagalkan Asosiasi Medis Korea, sebuah kelompok advokasi dokter Korea. Mereka berpendapat pasien dapat terkena diagnosa yang salah oleh dokter obat tradisional dalam kasus deregulasi tersebut.

Pemerintah juga membatalkan langkah mengintegrasikan sistem sertifikasi terpisah untuk dokter oriental dan barat pada tahun 2030 pada bulan September.m

Tetapi Kim Kye-jin, direktur urusan umum di Asosiasi Kedokteran Korea, berpendapat bahwa deregulasi sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan orang asing terhadap pengobatan tradisional dan menumbuhkan teknik buatan dalam negeri untuk perawatan terpadu.

Ditegaskan Kim, Pemerintah juga harus berupaya untuk mempromosikan obat tradisional secara lebih baik, selain dari upaya Kementerian Kesehatan saat ini untuk mengenalkan obat tradisional ke negara asing.

What do you think?

Idol

Written by Elg

Post MakerContent AuthorVisual

Tinggalkan Balasan

NCT

Permohonan Lai Kuanlin untuk Akhiri Kontrak dengan CUBE Ditolak Pengadilan