Hingga akhirnya, sebuah kisah terjadi pada akhir 1980-an.
Pada suatu akhir pekan, sekelompok mahasiswa Korea di Seoul yang merupakan lima pasangan, melakukan perjalanan ke puncak Gunung Seorak untuk melihat warna-warni musim gugur.
Selama ini musim gugur di Korea terkenal pendek tetapi indah ketika gunung dan bukit yang tadinya hijau berubah menjadi warna merah dan kuning cerah. Ditambah lagi, udara pegunungan yang menyegarkan sangat kondusif terutama dari tatapan orangtua yang penuh kritik.
Ketika tiba, mereka sangat bersemangat mendaki gunung. Mereka pun menghindari jalan utama dan memilih mendaki jalan yang lebih kasar dan jarang dilalui agar bisa berpegangan tangan dan curhat tentang kehidupan kuliah. Awalnya semua berjalan baik-baik saja hingga salah satu gadis berama Sujin. tergelincir di atas batu. Kakinya memar, sehingga tak mungkin bagi Sujin melanjutkan perjalanan.
Untungnya, mereka melihat sebuah pondok tua. Setelah memeriksa situasi dan dipastikan aman dari binatang liar, mereka membantu Sujin beristirahat. Sujin yang merasa tidak terluka parah pun meminta teman-temannya melanjutkan perjalanan ke puncak dan kembali untuknya nanti. Sujin juga meyakinkan pacarnya, Dongsu bahwa ia akan baik-baik saja. Meskipun berat hati, mereka melanjutkan perjalanan ke puncak.
Sepanjang sore, Sujin menghabiskan waktu dengan menyibukkan diri dengan mengerjakan tugas dan membaca majalah yang dibawanya. Namun ketika suasana mulai gelap, ia mulai merasakan khawatir. Sujin mengitari seluruh ruangan dan akhirnya menemukan beberapa lilin untuk membantunya mengusir gelap.
Teman-temannya pun memeluk Sujin dan mulai menangis. Mereka mengatakan jika di salah satu jalan sempit di gunung yang mengitari tebing, tiba-tiba Dongsu tersapu ke tepi karena tanah longsor.
Beberapa anak laki-laki berhasil turun untuk menolongnya tapi sudah terlambat. Luka Dongsu terlalu parah dan meninggal karena batu yang berbahaya dan tidak adanya tali pengaman.
Teman-teman yang selamat pun menjelaskan kepada Sujin untuk menunggu pagi dan memberi tahu pihak berwenang. Maka, sambil menunggu cerah, mereka menghibur Sujin yang terus menangis histeris tapi tak berhasil.
Sayangnya Sujin tak bisa dihentikan. Ia berlari ke pintu, berjalan tertatih-tatih, dan memanggil nama Dongsu. Tiba-tiba di kegelapan, ‘Dongsu’ mulai menyeret tangan Sujin dan menyeretnya di sepanjang jalan yang jauh dari pondok. Ketika pondok tak terlihat lagi, Dongsu berbalik dan memberitahu Sujin sesuatu.
“Mereka semua sudah mati. Mereka tersapu tanah longsor di gunung dan hanya aku yang selamat karena keberuntungan. Aku sangat menyesal, tapi aku tidak bisa membantu mereka,” tutur Dongsu.
Rupanya, kisah ini sangat populer di awal 1990-an, terutama di kalangan mahasiswa. Seperti semua cerita horror, ini semua diceritakan dari mulut ke mulut. Sebagian besar mengatakan itu terjadi di Gunung Seorak tetapi ada juga yang mengatakan itu terjadi di salah satu pantai di Provinsi Gangwon.
Source: koreatimes
Profil Judul: Everything Will Come True / It Will Come True Judul Asli: 다 이루어질지니…
Profil Judul: Officer Black Belt Judul Asli: 무도실무관 (Mudosilmugwan) Genre: Aksi-Komedi Tanggal Tayang: 2024 Durasi…
Reality show kencan Korea Selatan (Korsel) populer Netflix, Single's Inferno, akhirnya kembali dengan musim ketiganya!…
ENHYPEN adalah boy group Korea Selatan (Korsel) yang terbentuk melalui kerja sama antara Belift…
Website ini menggunakan cookies.