Angka Orang Lanjut Usia Meninggal Sendirian di Korea Meningkat

Lansia meninggal sendirian di Korea - THECHOSUNILBO

Semakin banyak orang lanjut usia dilaporkan meninggal sendirian tanpa keluarga atau kerabat. Hal itu dikarenakan kemiskinan atau ditemukan meninggal di jalanan.

Menurut data Kementerian kesehatan dan Kesejahteraan dan Layanan Asuransi Kesehatan Nasional pekan lalu, sebanyak 2.447 orang lanjut usia meninggal sendirian pada tahun lalu dan tidak memiliki keluarga atau kerabat untuk mengurus pemakaman mereka. Data itu mengalami kenaikan sebanyak 437 dari tahun 2017 dan menjadi tingkat kenaikan terbesar sejak dimulainya statistik pada tahun 2012 yang berada angka 1.021.

60% dari orang lanjut usia yang meninggal sendirian berada di usia 60 tahun, sementara mereka yang berusia 50 tahun menyumbang lebih dari 20 persen. Tahun lalu, 565 orang berusia 50-an meninggal sendirian dibandingkan pada tahun 2017 sebanyak 460.

Tujuh dari 10 orang yang meninggal sendirian adalah penerima kesejahteraan dan penyebab kematiannya tidak terverifikasi dalam 437 kasus, sementara 152 lainnya tidak teridentifikasi.

Anggota parlemen Partai Kebebasan Korea, Kim Seung-Hee yang mempublikasikan data, mengatakan pemerintah tidak melakukan cukup perawatan untuk orang lanjut usia yang terlantar.

Kementerian mengatakan pada Majelis Nasional pada Bulan April bahwa sekitar 2.279 orang meninggal sendirian tahun lalu tapi angka itu telah direvisi menjadi 2.447 menjelang audit Majelis Nasional bulan depan.

Orang lanjut usia banyak ditemukan meninggal sendirian – THECHOSUNILBO

Masalah ini bisa menjadi lebih buruk karena lebih banyak masyarakat Korea berada dalam kemiskinan dan jumlah orang lanjut usia yang kesepian melonjak.

Menurut Statistik Korea, proporsi orang lanjut usia yang hidup sendiri meningkat dari 18,4 persen pada 2015 menjadi 19,4 persen tahun lalu, sementara jumlah mereka meningkat dari 1,2 juta menjadi 1,4 juta.

Tingkat kemiskinan di kalangan lansia di Korea adalah yang tertinggi di Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 46,5 persen pada 2016. Itu berarti separuh dari semua orang lanjut usia hidup dengan pendapatan lebih kecil daripada penerima upah tingkat menengah.

Source: THECHOSUNILBO

Elg