Melengkapi suasana Jum’at malam, kami mengumpulkan beberapa kisah dilansir dari Soompi yang dapat membangkitkan adrenalin kamu dari cerita rakyat tradisional Korea. Saat membaca ini pastikan kamu mematikan lampu, berkumpul, dan membaca bersama teman saat tengah malam!

1. Rubah Ekor 9 (Gumiho)

Rubah berekor 9 adalah hal biasa dalam cerita rakyat Korea, Cina, dan Jepang. Menurut legenda, rubah yang hidup selama seribu tahun dapat berubah menjadi arwah dan mampu berubah bentuk menjadi apapun. Bentuk yang paling disukai adalah seorang gadis muda yang cantik agar bisa menggoda laki-laki dan menjadikannya sebagai santapan.

Dongeng Korea “The Fox Sister” menampilkan sepasang suami istri dan dua putra yang menginginkan seorang anak perempuan. Mereka berdoa untuk mendapatkan seorang putri dan tidak masalah jika dia adalah rubah, akhirnya keluarga itu diberkati dengan satu anak rubah. Namun, kisah bahagia dan indah segera berubah menjadi berdarah ketika keluarga ini mulai menyelidiki mengapa ternak mereka mati secara misterius.

Penyelidikan oleh kedua putranya memuncak dengan tuduhan bahwa adik perempuannya adalah pelaku tersebut – tuduhan itu ditolak orang tua mereka. Pada malam berikutnya, putra tertua terbangun dari tidurnya karena keributan bahwa adik perempuan mereka sebenarnya adalah roh rubah pembunuh yang telah melahap seluruh keluarga untuk menjadi manusia nyata.

Namun, di zaman modern kamu pasti pernah menemukan wujud rubah berekor 9 berkeliaran di dalam K-drama seperti “My Girlfriend Is a Gumiho,” “Grudge: The Revolt of Gumiho,” dan “Gu Family Book.” Cerita rakyat asli memberikan sentuhan mistisisme pada drama-drama kontemporer ini melalui transformasi fisik dan keinginan rubah untuk kefanaan.

Bahkan acara reality show “Running Man” memakai konsep rubah ekor 9, di mana Song Ji Hyo dan bintang tamu perempuan lainnya harus mengumpulkan 9 ekor untuk menjadi manusia.

2. Hantu Perawan (Cheonyeo Gwisin)

Rambut panjang yang menjuntai dan berpakaian serba putih? Kemungkinan apa yang ada dalam pikiranmu? Sudah pasti gwisin! Sebenarnya, “gwisin” adalah kata yang cukup umum diterjemahkan menjadi “hantu,” dan mereka termasuk dalam kategori mitos dongeng supernatural Korea. Karena memiliki tugas-tugas yang tidak terpenuhi dan penderitaan yang tak terhitung, gwisin menghantui banyak tempat seperti bangunan yang ditinggalkan, hutan, dan sekolah.

Dari semua gwisin, yang paling terkenal adalah hantu perawan yang menjalani kehidupan terkutuk karena meninggal sebelum dapat melaksanakan tugas-tugas konfusianisme mereka untuk melayani para tetua dan calon suaminya.

Pahit dan kesal, roh-roh jahat ini dikatakan meneror desa sampai penduduk desa melakukan upaya untuk menenangkan mereka dengan patung lingga. Beberapa patung telah bertahan hingga hari ini. Taman Haesindang di Samcheok misalnya, menjadi tuan rumah para hantu perawan.

Meskipun reputasi mereka menakutkan, hantu perawan muncul di media utama Korea dalam bentuk yang lebih menarik akhir-akhir ini (tidak melakukan balas dendam dan lebih banyak cinta!). Drama “Oh My Ghostess” menghubungkan hantu perawan yang penuh nafsu dengan asisten koki yang memiliki nasib buruk, sehingga hantu tersebut dapat kehilangan keperawanan untuk menuju ke akhirat.

3. Hantu Telur (Dalgyal Gwishin)

Kalian mungkin sudah menebaknya, jenis hantu ini disebut hantu telur berdasarkan penampilannya yang halus dan tanpa wajah. Hantu telur memiliki kesamaan dengan Noppera-bo di Jepang dan Mujina di Hawaii.

Hantu telur Korea dianggap sebagai individu yang tidak memiliki anak di kehidupan sebelumnya. Tanpa keturunan untuk mengadakan upacara peringatan bagi mereka, roh-roh ini secara bertahap dikutuk memiliki kehidupan buruk di akhirat.

Meskipun tidak memiliki motif yang jelas, hantu telur pasti menyebabkan kematian instan bagi siapa pun yang melihat mereka, memeras kehidupan dari korban seperti yang pernah mereka alami.

4. Hantu Air (Mul Gwishin)

Terlahir dari korban kecelakaan yang tidak disengaja, hantu air adalah hantu yang menghuni kawasan perairan. Mereka hidup oleh belenggu trauma, tidak menyadari bahwa mereka telah mati dan sebaliknya rajin mengejar perenang lain untuk mendapatkan bantuan, teman, atau schadenfreude belaka.

Kalau kamu berada di dalam air dan merasakan sesuatu menarik-narik , itu mungkin hantu air yang mencoba menyalurkan nasib buruknya pada orang lain. Mereka biasanya digambarkan sebagai kekuatan tak terlihat yang menjaga dasar air, hantu seperti itu kadang digambarkan dengan rambut panjang dan lengan menonjol keluar untuk menyambar setiap perenang yang malang.

Dalam film horor Korea “Dear Friend,” hantu air keluar karena darah sekelompok siswa sekolah menengah saat menggunakan papan ouija tradisional Korea (“bunshinsaba”) untuk melakukan séance dan mengunjungi mata air di hutan.

5. Dewi Kakus (Cheuksin)

Dewi kakus yang brutal dan tidak bersahabat adalah dewi kakus tradisional Korea, digambarkan sosok gelap dan terisolasi dari rumah. Terwujud sebagai wanita berambut panjang, para dewi ini menunggu dalam gelap dan merawat rambut panjangnya sebagai persiapan untuk pelampiasan kejam mereka.

Siapa pun yang mendekati kakus harus batuk tiga kali untuk memberi tahu cheuksin tentang kehadiran mereka dan memberinya waktu untuk menghindar. Namun, jika seseorang gagal melakukannya, cheuksin akan terbang dan marah, mengarahkan rambutnya untuk mencekik leher korban sampai mati.

Jika kamu pikir ini adalah masa lalu karena kakus tidak digunakan saat ini, kalian salah. Hantu toilet yang disebut “hoajangshil gwisin” adalah sepupu dekat cheuksin karena mereka juga tinggal di kamar mandi.

Dalam “Let’s Fight Ghost,” seorang pengusir hantu bernama Bong Pal (Taecyeon 2PM) menabrak hantu itu saat dia mau menyikat gigi di kamar mandi. Terselubung kabut gelap, wanita berambut panjang itu melayang melewati toilet sampai dia menyadari Bong Pal dapat melihatnya.

6. Malaikat Maut (Jeoseung Saja)

Di Korea, malaikat maut dikenal sebagai dewa kematian yang menuai jiwa orang mati. Di bawah tanggung jawab Raja Besar Yŏmna, malaikat maut memungut jiwa-jiwa dari bumi ke alam lain setelah kematian mereka.

Meskipun dewa kematian ini membuat banyak penampilan di seluruh cerita rakyat tradisional Korea, mereka sering dikalahkan oleh lawan yang berhasil menipu kematian. Namun dewa kematian tak tergoyahkan menemukan cara untuk menggagalkan siapa pun yang menipu kematian.

Tidak semua malaikat maut seperti itu. Di drama “Goblin” dia melakukan tugasnya dengan mulus dan tanpa kesalahan, menggunakan kekuatan gaibnya untuk memeriksa catatan kematiannya.

7. Goblin (Dokkaebi)

Setelah menampilkan malaikat maut, tidak lengkap jika tak membahas goblin. Para goblin ini tidak boleh dianggap enteng, karena tanggung jawab besar tidak selalu datang dengan kekuatan besar. Goblin Korea diciptakan oleh kepemilikan benda spiritual (pedang) yang berlumuran darah. Berkilau merah di siang hari dengan darah para prajurit yang dibantai, pedang menjadi benda mistis yang terikat pada umur goblin yang licik.

Mana nih yang paling nyeremin menurut kalian guys???

Source: Soompi