Orang Indonesia Ini Curhat Kota Daegu di Korea Sudah Seperti Kota Mati karena Virus Corona

Hingga Rabu pagi kemarin, kasus virus corona di Korea Selatan sudah mencapai 1100 kasus. Dan otoritas kesehatan di negara itu sudah mulai menguji sekitar 210.000 orang pengikut sekte Gereja Shincheonji di pusat penanggulangan infeksi di sana.

169 kasus tambahan membawa total kasus menjadi 1146 dari hanya 51 minggu lalu, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC). Sejauh ini, 12 orang telah meninggal di Korea Selatan dari virus baru yang muncul di China. Ini termasuk seorang pria Korea berusia 73 tahun yang merupakan pengikut sekte agama di Daegu. Dan seorang warga Mongolia berusia 36 tahun. Orang tersebut dirawat di rumah sakit untuk transplantasi hati di Korea.

Jumlah kasus baru diperkirakan akan meningkat dalam beberapa hari mendatang. Ketika otoritas kesehatan mulai menguji anggota Gereja Shincheonji yang merupakan pusat penyebaran tertinggi di Daegu.

Pemerintah Korea telah akan mengamankan 1600 tempat tidur di Daegu dan daerah sekitarnya pada hari Minggu. Hal itu untuk mengatasi lonjakan jumlah orang yang terinfeksi. Pemerintah juga berencana untuk mengirim lebih banyak petugas kesehatan ke Daegu, dengan 205 dokter dan perawat secara sukarela bekerja di kota yang dilanda virus, kata para pejabat terkait.

Kemarin, tanggal 25 Februari 2020, viral sebuah thread Twitter di mana seorang orang Indonesia menceritakan keadaan dirinya yang tinggal di Daegu, Korea. Pria dengan akun @arioz ini menceritakan kalau kota ini sudah serasa seperti kota mati. Tak ada aktivitas ramai seperti kota pada umumnya.

oke guys kayaknya gue butuh bantuan doa dari lu semua buat keselamatan orang indo di korea khususnya yang di daegu, tempat gue menetap sekarang

— Arie (@arieoz) February 24, 2020

Banyak sekolah diliburkan, tempat wisata ditutup. Orrang-orang yang ada di Daegu keluarpun, karena terpaksa untuk membeli bahan persediaan makanan mereka sudah habis. Mereka terpaksa pergi ke pasar, yang biasanya ramai sekarang sangat-sangatlah sepi.

Beredar cerita, kalau virus ini bisa tersebar dengan cepat ke banyak orang di Daegu gara-gara seorang wanita atau ibu-ibu yang tak mau dicek, ternyata positif Corona dan dia malah mendatangi acara gereja. Yang akhirnya virus itu hanya dalam beberapa hari langsung mengenai ribuan orang.