Dilansir dari BBC, hampir 20.000 orang di Korea Selatan setiap harinya menjalani tes virus corona, jumlah ini lebih banyak dibanding dengan negara lain di dunia.
Proses untuk hasil tes pun tidak perlu menunggu waktu lama. Sampel dari hasil pemeriksaan akan langsung dikirimkan ke laboratorium yang dekat dengan tempat pengambilan sampel. Para staf laboratorium selalu siap siaga melayani selama 24 jam guna memproses hasil pasien.
Laboratorium-laboratorium inilah yang dianggap sebagai garis depan untuk membatasi penyebaran virus corona. Korea sendiri telah membangun jaringan 96 laboratorium, baik milik pemerintah dan swasta. Bahkan negara ini juga menggencarkan tes virus corona drive-through yang diyakini dapat menekan laju perkembangan wabah. Drive-through ala Korsel sepertinya juga akan diadopsi oleh Indonesia untuk menangani virus Corona yang sudah memakan 19 korban sejauh ini (data RI per 18 Maret).
Menerapkan cara kerja “ppali ppali” dalam bahasa Indonesia berarti “Cepat,” untuk menangani corona orang Korea termasuk sigap. Terbukti dalam 17 hari negara itu sudah bisa mewujudkan jaringan lab di seluruh wilayah termasuk yang paling parah terpapar oleh virus. Langkah pencegahan yang ditempuh sejauh ini juga sama sekali tidak melibatkan lockdown atau blokade jalan dan membatasi pergerakan. Pemerintah hanya mengambil 3 langkah, yaitu telusuri, tes, dan tangani yang menjadi kunci untuk mengatasi pandemi Corona.
Source: BBC