Elg
Bong Joonho telah menarik perhatian penonton sejak awal karena menyajikan film berkualitas, memadukan keunikan antara horor, ketegangan, dan fiksi ilmiah.
Film yang dirilis tahun 2003 berjudul Memories of Murder berfokus pada seorang pembunuh berantai, meraih pujian kritis dan sukses melejitkan namanya sebagai sutradara film terkenal di kancah internasional.
Memories of Murder merupakan film keduanya dan sejak saat itu, Bong Joonho telah menyutradarai beberapa film menarik dan luar biasa di abad ke-21.
Film garapan Bong Joonho tahun 2019 yang tidak kalah populer adalah ‘Parasite’, memenangkan Palme d’Or di Cannes Film Festival. Kemenangan itu pun membuat para pecinta film mencari informasi tentang filmografinya.
Rotten Tomatoes tidak menemukan kekurangan dari karya Bong Joonho. Rating terendah dari filmnya hanya 76% (Tokyo!), sementara rating tertinggi didapatkan dari Parasite sebesar 99%!
Nah, buat kamu yang penasaran apa saja karya terbaik dari Bong Joonho. Berikut ulasannya!
8. Tokyo! (2008) – 76%
Bong Joonho menyutradarai segmen terakhir dari film antologi, berjudul “Sharing Tokyo.”
Film ini menceritakan cobaan dan kesengsaraan orang introvert, yang tidak meninggalkan apartemennya di Tokyo selama satu dekade. Beruntung ada layanan pengantaran, yang membuatnya tetap bisa mendapatkan apapun dengan satu kali panggilan telepon.
Hingga kemudian, terjadi gempa bumi di saat bersamaan ketika seorang wanita muda yang merupakan pengantar pizza datang. Ketika wanita ini pingsan di apartemennya, Teruyuki jatuh cinta. Dia tak bisa berhenti memikirkan wanita itu, hingga akhirnya dia memutuskan meninggalkan apartemen untuk mencari wanita pujaannya.
7. Sea Fog (2015) – 77%
Film dramatis bercerita tentang seorang nelayan Korea yang sedang berjuang, memutuskan untuk menyelundupkan imigran dari Tiongkok dengan perahunya demi mendapatkan uang tambahan. Film apik ini ditulis dan diproduksi oleh Bong Joonho. Sea Fog pun dipuji sebagai film yang menegangkan dengan relevansi sosial.
Peristiwa dalam film meningkat ketika perahu nelayan berada di laut selama badai, dan adanya kabut laut yang mendominasi.
6. Okja (2017) – 86%
Pendekatan unik Bong Joonho terhadap fiksi ilmiah muncul kembali di Okja. Terpesona oleh manipulasi manusia terhadap alam untuk tujuannya sendiri, dan keruntuhan yang tak terhindarkan timbul dari ulah penghuni bumi, Joonho membuat salah satu pernyataan politiknya yang paling jelas dalam film ini.
5. Memories of Murder (2003) – 90%
Film ini menjadi awal karier Bong Joonho, terinspirasi dari serangkaian pembunuhan nyata yang belum terpecahkan.
Memories of Murder mengambil latar waktu pada tahun 1986, ketika Korea Selatan berada pada kepemimpinan diktator militer, dua detektif berusaha untuk menyelesaikan kekerasan seksual dan pembunuhan beberapa wanita.
4. The Host (2007) – 93%
Bong Joonho benar-benar memukau penonton dengan fiksi ilmiah dan horor mash-up lewat film ini. The Host menjadi film pertamanya yang diputar pada bioskop-bioskop utama di seluruh dunia. Dipengaruhi oleh masalah dengan polusi di Seoul, Sungai Han, Korea Selatan, The Host dibuat dengan anggaran yang luar biasa sekitar dua juta dolar.
The Host juga merupakan film keluarga, khususnya tentang bagaimana ikatan keluarga ditantang oleh degradasi lingkungan yang membebani planet ini.
3. Snowpiercer (2014) – 95%
Snowpiercer menjadi film yang menggunakan bahasa Inggris pertama, dibuat oleh Bong Joonho dan dibintangi oleh Chris Evans. Snowpiercer adalah nama kereta yang terus bergerak dan menjadi satu-satunya tempat yang bisa ditinggali di bumi karena manusia gagal memerangi global warming.
2. Mother (2009) – 96%
Mother mungkin menjadi film paling puitis Bong Joonho. Menceritakan kehidupan seorang wanita yang mencari tahu kebenaran setelah anaknya dituduh melakukan pembunuhan.
1. Parasite (2019) – 99%
Film terbaru Bong Joonho, yang menang di Festival Film Cannes adalah drama keluarga tentang seorang bocah remaja miskin yang dipekerjakan oleh keluarga kaya. Parasit mengikuti bocah laki-laki itu, Ki-woo,
Sudah sepantasnya bahwa film terbaru Bong Joonho juga menjadi film yang paling dipuja di Rotten Tomatoes. Setuju?
